TUJUAN SEKOLAH KAMI ADALAH BERTUJUAN UNTUK MENCETAK GENERASI BANGSA YANG BERKUALITAS, BERBUDI LUHUR DAN BERAKLAK TINGGI SERTA PAHAM DAN MENGERTI NILAI NILAI AGAMA KHUSUSNYA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT KELAK, DAN PADA UMUMNYA BISA MENCIPTAKAN BANGSA ATAU KEPEMIMPINAN YANG BAIK DAN BERIMAN

www.mtsddikaryabaru.blogspot.com

Akhir Sebuah Kehidupan

“Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitnya tidak dianiaya (dirugikan)”.
(Al Baqarah (2): 281)
Segala puji bagi Allah, yang membimbing kita untuk selalu memuji-Nya yang telah memuliakan kita dengan agama-Nya, yang menuntun kita untuk berada pada jalan yang di ridhai-Nya. Yang memberi rizki pada setiap mahluk yang diciptakan-Nya. Yang membolak-balikan setiap jiwa yang dikehendaki-Nya.
Perputaran waktu terasa begitu cepat, perjalanan hidup sampai hari ini telah merubah banyak hal dari diri kita, masa kecil yang lugu kini hanya tinggal kenangan, masa muda yang gagah kini hanya tersisa guratan, masa lalu yang pongah kini hanya tinggal catatan. Sebuah perjalanan yang setiap kita pasti melewatinya. Begitu juga hari, bulan bahkan sampai pergantian tahun. Berubah dengan cepat sampai kita tak sadarkan diri, ternyata saat ini kita bukan anakanak lagi, yang pernah dimanja ibu disayang bapak.
Mungkin kita sudah menjadi ibu dan ayah dari anakanak kita, sudah menjadi nenek dan kakek dari cucucucu kita. Atau bahkan mungkin sebagian kita sudah menjadi seorang pesakitan yang tak mampu berjalan tegak. Hari-hari hanya ditemani kursi roda, waktu demi waktu tak ada derai canda yang menyenangkan dada. Sungguh, itulah sebuah kenyataan yang suka atau tidak harus kita terima sebagai konsekwensi dari perubahan gerak hidup.
Sahabat, pernahkah kita berpikir tentang satu masa dimana kita tak mampu lagi bergerak cepat, karena rapuhnya tubuh dimakan usia. Pernahkah kita berpikir tentang satu masa dimana kita tak lagi menikmati keindahan, karena tatapan mata kita tak lagi sempurna.
Pernahkah kita berpikir tentang satu masa, dimana kita tak mampu lagi merasakan indahnya kebersamaan, karena satu demi satu orang-orang yang kita cintai kembali keharibaan Tuhan. Atau pernahkah kita berpikir ketikatiba-tiba malaikat maut datang menjemput, dan saat itu kita belum memiliki bekal untuk menghadap kepada Allah. Astaghfirullahal ‘adzim.
Sahabat yang budiman, satu hal yang pasti terjadi pada kehidupan setiap mahluk adalah kematian. Sekuat apapunkita berlari darinya, kita bersembunyi menghindarinya ia akan menemui kita. “Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya. Maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kamu akan dikembalikan kepada Allah.” (Qs. 62: 8)
Itulah sebuah ayat yang memastikan tentang sebuah kepastian tentang kematian. Sedikit sekali diantara kita yang memikirkannya. Kalaupun ada mungkin hanya saat-saat ketika kita menyaksikan kematian orang–orang terdekat kita. Setelah itu kita kembali terlena dengan kesibukan dunia kita. Memang mati itu peristiwa biasa, tetapi yang luar biasa adalah setelah kematian itu. Kalaulah tidak ada pertanggung jawaban tentang akhir kehidupan kita, bolehlah kita melakukan apa saja yang kita mau. Kita dapat memilih apa yang kita suka.
Tetapi kita bukan binatang, yang setelah kematiannya, tidak ada lagi kelanjutan, tidak ada masa pertanggung jawaban, tidak ada pertanyaan. Oleh karenanya binatang tidak memiliki beban dosa dari perbuatan jahatnya. Karena setelah ia mati dari kehidupan dunianya,itu adalah akhir dari kehidupannya.
Tetapi kita manusia, yang semua gerak kita akan dimintai pertanggung jawabannya, oleh karenanya memelihara diri agar tidak terjatuh pada lumpur dosa, agar tidak terlena dengan kehidupan yang pana adalah kewajiban kita.
Renungkan firman Allah dalam surah 2:281 “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (2:281).
Semoga Allah menjadikan akhir kehidupan kita husnul khatimah (berpengakhiran yang baik). Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, pembawa risalah kebenaran dan tauladan terbaik untuk setiap ummat yang mengharapkan kebaikan.
Penulis : Ustadz Anwar Anshori Mahdum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar