Tawakal Kepada Allah
Suatu hari ada orang kaya masuk masjid untuk melaksanakan sholat, dia termasuk orang yang saleh, lalu dia melihat seorang anak kecil yang berumur tidak lebih dari dua belas tahun sedang berdiri mengerjakan sholat dengan khusyu’, melakukan ruku’ dan sujud dengan hening dan tenang, tatkala anak itu selesai dari sholatnya mendekatlah si kaya seraya bertanya kepadanya, ”Anak siapakah kamu ?””Aku anak yatim, aku kehilangan ayah dan ibuku””Maukah kamu menjadi anakku?”Si anak berkata,”Apakah engkau akan memberiku makanan ketika aku lapar?”Si lelaki kaya menjawab,”Ya, Insya Alloh””Apakah engkau akan memberi minum ketika aku haus?”” Ya, Insya Allah”” Apakah engkau akan memberiku pakaian ketika aku telanjang?”” Ya, Insya Allah”” Apakah engkau akan menghidupkan aku tatkala aku sudah mati?”Takjublah lelaki itu seraya berkata,’ ”Ini tidak mungkin dilakukan!”Anak kecil itu berkata, ”Kalau begitu, tinggalkanlah aku bersama Dzat yang telah menciptakan aku, memberiku rezeki, mematikan aku kemudian menghidupkanku kembali”.Lelaki itu berkata kepada si anak, ”Benar wahai anakku! Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pasti Dia mencukupinya”.
Tawakal Kepada Allah
Suatu hari ada orang kaya masuk masjid untuk melaksanakan sholat, dia termasuk orang yang saleh, lalu dia melihat seorang anak kecil yang berumur tidak lebih dari dua belas tahun sedang berdiri mengerjakan sholat dengan khusyu’, melakukan ruku’ dan sujud dengan hening dan tenang, tatkala anak itu selesai dari sholatnya mendekatlah si kaya seraya bertanya kepadanya, ”Anak siapakah kamu ?””Aku anak yatim, aku kehilangan ayah dan ibuku””Maukah kamu menjadi anakku?”Si anak berkata,”Apakah engkau akan memberiku makanan ketika aku lapar?”Si lelaki kaya menjawab,”Ya, Insya Alloh””Apakah engkau akan memberi minum ketika aku haus?”” Ya, Insya Allah”” Apakah engkau akan memberiku pakaian ketika aku telanjang?”” Ya, Insya Allah”” Apakah engkau akan menghidupkan aku tatkala aku sudah mati?”Takjublah lelaki itu seraya berkata,’ ”Ini tidak mungkin dilakukan!”Anak kecil itu berkata, ”Kalau begitu, tinggalkanlah aku bersama Dzat yang telah menciptakan aku, memberiku rezeki, mematikan aku kemudian menghidupkanku kembali”.Lelaki itu berkata kepada si anak, ”Benar wahai anakku! Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pasti Dia mencukupinya”.
(Dikutip dari: Asybaluna Al-‘Ulama, Oleh Muhammad Sulthon)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar